Cek Dua  Ini, Apa Itu? Plus 8 Tips Berikut Dijamin Cegah Stroke

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)-Stroke merupakan salah satu penyakit yang serius dan menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai penyakit stroke, termasuk definisi, faktor risiko, gejala, pencegahan, dan pengobatan. Pengetahuan tentang penyakit ini penting agar kita dapat mengambil tindakan yang tepat dalam menghadapinya.

Apa itu Stroke?

Stroke, atau yang sering disebut juga serangan apopleksi, adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau terhenti secara tiba-tiba. Ketika itu terjadi, sel-sel otak mulai kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak.

Faktor Risiko Stroke:

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke. Faktor-faktor ini antara lain:

Hipertensi (tekanan darah tinggi): Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak.

Merokok: Zat-zat beracun dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah.

Diabetes: Tingginya kadar gula darah dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah.

Obesitas: Kelebihan berat badan dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah.

Gaya hidup tidak sehat: Kurangnya aktivitas fisik, pola makan tidak sehat (tinggi lemak jenuh dan garam), dan konsumsi alkohol berlebihan juga dapat meningkatkan risiko stroke.

Gejala Stroke:

Penting untuk mengenali gejala stroke agar dapat segera memberikan pertolongan medis yang cepat. Gejala-gejala stroke antara lain:

- Kesulitan bicara atau memahami ucapan orang lain.

  -Kesulitan menggerakkan wajah, tangan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.

   -Kesulitan melihat dengan salah satu mata atau kedua mata.

    -Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh.

    S-akit kepala hebat yang tiba-tiba dan tidak biasa.

Pencegahan Stroke:

Pencegahan stroke dapat dilakukan dengan mengadopsi gaya hidup sehat, antara lain:

Mengontrol tekanan darah: Rutin memeriksa tekanan darah dan mengikuti perawatan yang direkomendasikan oleh dokter

.Rutin periksa kolesterol Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyebab seseorang menderita stroke salah satunya yakni karena kolesterol yang tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya untuk rutin memeriksakan kadar kolesterol. Kolesterol yang tinggi akan menyebabkan penyumbatan pada di pembuluh darah sehingga aliran darah ke otak menjadi tidak lancar.

Batasi alkohol Konsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan tekanan darah meningkat dan memicu detak jantung menjadi tidak beraturan.

Berhenti merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke. Berhenti merokok adalah langkah penting dalam mencegah stroke.

Menerapkan pola makan sehat: Mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh, garam, dan tinggi serat serta meningkatkan asupan buah dan sayuran dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko stroke.

 Menjaga berat badan ideal: Mengontrol berat badan melalui pola makan sehat dan rutin berolahraga dapat mengurangi risiko stroke.

Rutin berolahraga: Aktivitas fisik teratur seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda dapat meningkatkan sirkulasi darah, menjaga kesehatan pembuluh darah, dan mengurangi risiko stroke.

 Mengelola stres: Stres yang berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, atau kegiatan yang menyenangkan.

    Minum alkohol dengan bijak: Jika mengonsumsi alkohol, lakukan dengan batas yang wajar. Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke.

Pengobatan Stroke:

Ketika seseorang mengalami stroke, waktu sangatlah penting. Pengobatan segera dapat membantu membatasi kerusakan otak dan meningkatkan kesempatan pemulihan. Beberapa metode pengobatan yang mungkin digunakan antara lain:

Terapi trombolitik: Penggunaan obat-obatan yang dapat melarutkan gumpalan darah untuk mengembalikan aliran darah ke otak yang terganggu.

Tindakan pembedahan: Dalam beberapa kasus stroke yang parah, tindakan pembedahan seperti pengangkatan gumpalan darah atau perbaikan pembuluh darah mungkin diperlukan.

Rehabilitasi: Setelah fase akut stroke, rehabilitasi fisik, terapi wicara, dan terapi okupasional dapat membantu pemulihan fungsi tubuh yang terganggu.

Kesimpulan:

Stroke adalah penyakit serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan segera. Mengenali faktor risiko, gejala, serta melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko stroke. Penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat, menjaga tekanan darah, berhenti merokok, menerapkan pola makan sehat, dan rutin berolahraga. Jika mengalami gejala stroke, segera cari pertolongan medis untuk pengobatan yang tepat. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, peluang pemulihan dan kualitas hidup yang lebih baik dapat diharapkan bagi penderita stroke.***